My Menus

Apr 14, 2015

Teori Pendidikan Islam Menurut Lukmanul Hakim

TUGAS
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
"TEORI PENDIDIKAN ISLAM MODEL LUKAMANUL HAKIM"



DI SUSUN OLEH:
SAMSUL BAHRI
20700113033


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2014


Dalam rangka menjalankan perintah Allah SWT dan rasulullah untuk mendidik anak, maka setiap orang tua muslim membutuhkan suatu pedoman untuk mendidik putra-puri mereka agar tumbuh menjadi seorang muslim atau muslimah yang dikenal dengan istilah insane kamil. Sedangkan pedoman utama dalam pendidikan anak bagi umat islam adalah A-qur’an dan al-hadits.

1.Tujuan Pendidikan Anak Menurut Lukman Al-Hakim
Dari beberapa tinjauan munasah (keterkaintan) dalam surat luqman ayat 12-19 dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan luqman pada mulanya adalah membentuk manusia yang mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apupun juga. Ketauhidan mewajibkan adanya keimanan, maka barang siapa yang tidak mempunyai keimanan berarti ia tidak mempunyai ketauhidan. Keimana mewajibkan pelaksanaan syari’at, maka barang siapa yang tidak melaksanakan syari’at, berarti dia tidak mempunyai keimanan. Pelaksanaan syari’at mewajibkan adanya adab (akhlaq) maka barang siapa tidak mempunyai akhlaq, berarti dia tidak mempunyai syari’at, keimanan dan ketauhidan dalam dirinya .

Berdasarkan keterangan tersebut bahwa tujuan pendidikan menurut luqman adalah membentuk manusia yang beriman, islam dan berakhlaq, karena ketiga-tiganya merupakan satu-kesatuan yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan antara yang saTu dengan yang lainnya.

a.Membentuk Pribadi Yang Beriman
Tujuan untuk membentuk pribadi islam diwakili oleh Surah Lukman ayat 13 Allah SWT. Berfirman:
13.Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Aqidah adalan landasan utama untuk menopang segala motivasi hidup setiap manusia. Memberikan pendidikan akidah bagi anak bisa didahulukan dengan mengenalkan Allah swt dan menanamkan kecintaan terhadap-Nya. Orangtua dapat menjelaskan bahwa Allah swt adalah Maha Pencipta semesta alam, dunia beserta isinya,  Allah swt adalah Maha Pemberi Rezeki, Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Mengetahui dan Mendengar segalanya, dan sebagainya. Kemudian, dengan bertahap anak diajarkan untuk menjalankan semua perintah Allah swt seperti sholat, puasa, dan lain-lain, serta untuk menjauhi segala larangan Allah swt.

b.Membentuk Pribadi Yang Islam
Tujuan untuk membentuk pribadi islam diwakili oleh Surah Lukman ayat 17 Allah Swt. Berfirman:
17.Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ayat ini adalah perintah untuk melakukan amal shalih yang dapat menetapkan ketauhidan, yakni shalat yang dilaksanakan secara ikhlas semata-mata karena Allah SWT; mendirikan shalat dengan menyempurnkan ketentuan, rukan dan syaratnya karena shalat adalah tiang agama dan bukti keimanan kepada Allah sebagai lantaran taqarrub kepada-Nya maka shalat tersebut dapat membantu untuk menjauhi keji dan mungkar serta membersikan hati .

c.Membentuk Pribadi Ihsan
Tujuan membentuk manusia yang ihsan juga terdapat pada ayat 17 Surah Lukman
17.Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ayat ini memerintahkan untuk bersabar. Kemudian dalam pendidikan luqman ini, materi akhlaq yang dibidik adalah syukur, berbakti pada orang tua, muraqabah, sabar, tawadu’ dan bersikap sederhana. Penerapan akhlaq-akhlq terpuji ini dalam keseharian diharapakan dapat menjadikan golongan muhsinun (orang-orang baik).

d.Mendidik karakter anak melalui doktrin hubungan antar Manusia
Tujuan membentuk manusia yang ihsan juga terdapat pada ayat 18 Surah Lukman
18.Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

2.Materi Pendidikan Anak Menurut Lukman Al-Hakim
Materi pendidikan luqman al-hakim dalam surat luqman ayat 12-19 sangat perlu untuk diperhatikan. Ibnu asyur berpendapat bahwa nasihat lukman itu menyangkut masalah syaria’ yaitu : aqidah, amal, etika sosial, etika pribadi . Sedangkan wahba zuhaili berpendapat bahwa wasiat luqman kepada putranya disini memuat pokok-pokok aqidah, syariah dan akhlaq. Jadi materi utama pendidikan luqman adalah iman, islam dan ihsan.

a.Materi Keimanan
1)Mentauhidkan Allah Dan Jangan Menyekutukan-Nya
Materi ketauhidan dalam pendidikan luqman tertera dalam ayat 13, yakni larangan untuk berbuat syirik yang berimplikasi pada perintah untuk mentauhidkan Allah SWT. Materi ketauhidan merupakan pokok keimanan dalam islam, bahkan ketauhidan Allah itu diakui oleh segala golongan (firqah) di lingkuang islam .
2)Beriman Pada Hari Akhir
Materi keimanan juga terdapat dalam penghujung ayat 14-15 yang menceritakan adanya hari akhir, serta tentang adanya hari hisab. Materi keimanan tersebut secara implicit juga menyangkut hal-hal yang terjadi dalam kehidupan akhirat nanti, seperti kebangkitan dari kubur, berkumpul dipadang mahsyar, adanya mizan, shirat, surga dan neraka.
3)Pengenalan Nama-Nama Allah dan Contoh Kekuasaan-Nya
Materi keimanan dalam surat luqman ayat 12-19 juga mencakup pengenalan beberapa nam Allah SWT (ayat 16). Nama-nama Allah yang tertera dalam ayat 16,merupakan bagian dari al-asma al-husna yang berjumlah 99 yang disarikan dari Al-Qu’an, hadits shahih maupun ijma’. Materi pendidikan keimanan selanjutnya disempurnakan dengan men-datangkan contok kekuasaan Allah SWT (ayat 16) yang berkuasa untuk mendatangkan setiap amalan, sekecil apapun dan terletak di tempat tersembunyi sekalipun.

b. Materi Keislaman
1)Perintah Mendirikan Shalat
Materi pendidikan tentang keislaman atau ibadah dalam surat luqman ayat 12-19 diwakili oleh ayat 17 tentang perintah mendirikan shalat. Abu hayyan mengaitkan materi keislaman dengan materi keimanan sebelumnya sebagai berikut : setelah luqman melarang putranya untuk berbuat syirik kepada Allah SWT, lalu memberitahukan tentang sifat ‘ilmu dan qudrat-Nya, selanjutnya luqman memerintahkan putranya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Luqman memulai dengan ketaatan yang paling utama yaitu shalat kemudian dilanjutka dengan amar ma’ruf nahi mungkar dan perintah sabar .

2)Melakukan yang Ma’ruf dan Meninggalkan yang Mungkar
Materi pendidikan keislaman juga tercermin dalam perintah amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagaimana keterangan sebelumnya, perintah amar ma’ruf nahi mungkar ini membawa beberapa konsekuensi, yang salah satunya adalah orang yang bersangkutan harus mengerjakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar terlebih dahulu.

c.Materi Ihsan
Materi Ihsan yang akan diajarkan adalah sebagai berikut:
1)Ihsan dan Akhlaq Pada Allah
Materi mengenai Ihsan dan Akhlak pada Allah yaitu:
a)Bersyukur Pada Allah SWT
Materi pendidikan ihsan atau akhlaq yang terdapat dalam surat luqman ayat 12-19 merupukan hal-hal yang dinilai paling penting. Dalam ayat 14 trdapat materi akhlaq kepada Allah, yaitu perintah bersyukur kepada Allah SWT. Adapu pengertian syukur itu sendiri adalah bersekutunya dua kepemilikan. Menurut pendapat yang lain, syirik adalah suatu perkara dimiliki oleh dua pihak atau lebih, baik secara fisik maupun non fisik.
b)Berbakti Kepada Orang Tua
Setelah Allah menyebutkan isi wasiat luqman kepada putranya, yaitu bersyukur dan melarang berbuat syirik, selanjutnya Allah SWT mengikutinya dengan wasiat kepada anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya, karena mereka berdua adalaha sebah adanya dia di dunia. Musthafa Al-Maraghi menafsiri ayat ini sebagai berikut: kami mengikat janji kepadanya (setiap mausia) agar dia bersyukur kepadaku atas segala ni’mat yang telah aku anugrahkan kepadamu. Serta berterima kasih kepada kedua orang tuanya karena mereka merupakan sebab keberadaanmu, yang memperbaiki pendidikanmu dan mengasuhmu dengan senantiasa menanggung beban sampai kamu dewasa .

2)Ihsan Dan Akhlaq Pada Orang Lain
a)Tawadu’
Tafsir ayat ini adalah dan janganlah engkau memalingkan mukamu dari orang lain, janganlah engkau angkuh dan sombong kepada mereka sebagaiman yang dilakukan olrh oaring yang terbujuk, namun hendaklah engkau lemah lembut dan rendah hati (tawadu’)
b)Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Musthafa Al-Maraghi setelah luqman memrintahkan putranya menyempurnakan dirinya sendiri dengan memenuhi hak-hak Allah SWT, selanjutnya diikuti dengan penyempurnaan untuk orang lain, melalui amar ma’ruf nahi mungkar . Ma’ruf dan mungkar sudah menjadi kesepakatan umum untuk masyarakat, maka sudah sewajarnya jika ma’ruf itu diperintah dan mungkar itu dicegah, demi menjaga keutuhan masyarakat dan keharmonisanya.

3)Ihsan Dan Ahklaq Pada Diri Sendiri
a)Bersabar
Menurut Sayyid Tanthawai, tafsir ayat tersebut adalah bersabarlah atas kesulitan yang menimpamu. Kerena sesungguhnya kehidupan ini dipenuhi dengan kesulitan-kesulitan dan fitnah, karena kehidupan yang sejahtera hanya ada di surga semata .
Wahbah zuhaili berkata: ayat diatas adalah perintah agar bersabar dalam menghadapi musibah, kesulitan dan kesakitan yang dialami. Salah satunya adalah bersabar ketika melakukan nahi mungkar, karena merubah kemungkaran terkadang mendatangkan kesakitan bagi orang yang melakukannya .
b)Sederhana
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Q.S. 31: 19). Di bagian akhir nasehat Luqman kepada anaknya adalah hasungan untuk bertindak-tanduk dan bertutur kata yang sopan dan sederhana. Mengapa sikap tersebut demikian penting? Tidak lain karena sikap sederhana menghindarkan manusia dari iri dengki yang membawa permusuhan. Bukankah banyak permasalahan hidup yang timbul gara-gara dipicu sikap atau tutur-kata yang berlebih-lebihan dan menyakitkan.
3. Metode Pendidikan Anak Menurut Lukman Al-Hakim
a. Metode Keteladanan
Metode keteladanan yang diterapkan oleh luqman ini berdasarkan pemahan terhadap penafsiran al-biqa’I yang menyatakan bahwa pengertian hikmah adalah ilmu yang diperkuan oleh amal dan amal yang didukung dengan ilmu . Dengan demikin, materi pendidikan yang diberikan oleh luqman kepada putranya, sudah tentu dilandasi dengan ilmu dan sudah diamalkan. Penggunaan metode keteladanan disebabkan oleh faktor psikologis bahwa murid-murid itu cendrung meneladani atau mencontoh pendidiknya. Dan hal ini sudah diakui oleh semua ahli pendidikan, baik dari barat maupun dari timur.

b.Metode Mau’idzah
Metode nasihat yang dipakai oleh luqman berdasarkan pemahan terhadap ayat 13. Metode mau’idzah dalam pendidikan luqman ini diterapkan dengan penuh kasih sayang sebagaimana pemahaman terhadap panggilan mesra luqman pada anaknya. Penggunaan fiil mudhari’ mengisyaratkan bahwa mau’idzah itu seharusnya dilakukan terus-menerus, dari waktu ke waktu .

c.Metode Diskusi (Hiwar)
Menurut Ibnu Sina, metode diskusi dapat dilakukan dengan cara penyajian pelajaran kepada siswa yang dihadapakan pada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Ibnu sina menggunakan metode ini untuk pengajaran penetahuan yang bersifat rasional dan teoritis .

d.Metode Perumpamaan

Penggunaan metode amtsal ini mempunyai beberapa kelebihan sebagaiman paparan al-nahlawi berikut ini: pertama, mempermudah memahami konsep yang abstrak. Kedua, perumpamaan dapat merangsang kesan terhadap makna yang tersirat dalam perumpamaan tersebut. Ketiga, perumpamaan sebagai metode pendidikan harus logis, dapat dipahami dan memperjelas konsep. Keempat, amtsal Al-Qu’an dan nabawi memberi motivasi kepada pendengar untuk berbuat baik dan menjauhi kejahatan. Jelas hal ini amat penting dalam pendidikan islam.

Sekian dari Penulis Assalamu Alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment