My Menus

Apr 2, 2015

Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan

MAKALAH
FILSAFAT UMUM DAN PENDIDIKAN
"LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN"




DI SUSUN OLEH:
SAMSUL BAHRI
20700113033


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta, manusia dengan segala problematikanya dan kehidupan, yang dibicarakan oleh filsafat. Kemudian karena perkembangan dan keadaan masayarakat, banyak problem yang tidak bisa dijawab lagi oleh filsafat, maka lahirlah ilmu pengetahuan yang sanggup memberi jawaban terhadap problem-problem perkembangan metodologi ilmiah yang semakin pesat. Kemudian berkembanglah ilmu pengetahuan dalam bentuk disiplin ilmu dengan keterkhususannya masing-masing. Setiap disiplin ilmu memilki obyek dan sasaran yang berbeda-beda, yang terpisah satu sama lain. Di antara banyak filsafat seperti filsafat Cina, India, juga ada filsafat Barat adalah sesuatu yang tidak begitu jelas, karena tradisi filsafat Barat telah mulai di Asia kecil dan memikat pikiran-pikiran dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika. Termasuk filsafat Barat, Yunani, Helleinisme, kristiani, dan seterusnya. Sehingga dengan analisa, timbullah bermacam-macam disiplin ilmu yang menggunakan analisa filsafat.

Dengan demikian, dengan menggunakan analisa filsafat, berbagai macam disiplin ilmu yang berkembang sekarang ini, akan menemukan kembali relevansinya dengan hidup dan kehidupan masyarakat dan akan lebih mampu lagi meningkatkan fungsinya bagi kesejahteraan hidup masyarakat. Filsafat mulai berkembang dan berubah fungsinya dari sebagai induk ilmu pengetahuan menjadi semacam pendekatan dan perekat kembali berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat yang menjadi terpisah satu sama lainnya. Jadi jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai dengan perputaran dan perubahan zaman.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi munculnya filsafat pendidikan adalah banyaknya perubahan-perubahan dan permasalahan yang timbul dilapangan pendidikan, yang tidak mampu dijawab sendiri oleh ilmu oleh filsafat saja. Selain itu juga yang melatar belakangi munculnya filsafat adalah banyaknya ide-ide yang baru dalam dunia pendidikan. Adapun datangnya ide-ide tersebut di ataranya berasal dari tokoh-tokoh filsafat Yunani.

B.    Rumusan Masalah
1.Bagaimana perkembangan pemikiran  filsafat spiritualisme kuno?
2.Bagaimana reaksi terhadap spritualisme di Yunani?

C.Tujuan
1.Mengetahui perkembangan pemikiran  filsafat spiritualisme kuno.
2.Mengetahui reaksi terhadap spritualisme di Yunani

BAB II
PEMBAHASAN

A.Perkembangan pemikiran  Filsafat Spiritualisme Kuno
Sejarah menunjukkan bahwa kini filsafat tidak lagi membawa pemikiran mengenai adanya subyek besar sebagaimana masa lalu. Kemajuan ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan alam, telah menggoyahkan dasar-dasar filsafat. Banyak hal yang semula menjadi bagian dari filsafat yang membahas tentang ilmu asal (epistemologi), kini menjadi topik pokok perhatian dari ilmu-ilmu dari fisiologi dan psikologi.
 
Kosmologi telah berhasil meneliti dalam astronomi, fisika dan logika dengan cemerlang berhasil memodifikasikan diri lewat karya-karya tokoh-tokoh ahli matematika, begitu juga metafisika dan etika, tanpa meninggalkan cacat sedikitpun tidak terhindar dari kemajuan ilmu pengetahuan. Banyak para ahli filsafat modern menolak sama sekali seluruh pernyataan metafisika sebagai omong kosong, karena kenyakinan terhadap pernyataan-pernyataan itu tidak didasarkan pada penelitian yang biasa digunakan . Dengan kata lain , pernyataan-perntaan filosof itu tidak berdasarkan fakta, tetapi hanyalah berbentuk kalimat-kalimat yang tidak bisa dibuktikan.
 
Jika kita memperhatikan pemikiran orang barat yang membahas filsafat, kita akan mendapati mereka sama sekali lepas apa yang dikatakan agama. Bagi mereka titik berat filsafat adalah mencari hikmah. Hikmah itu dicari untuk mengetahui suatu keadaan yang sebenarnya, apa itu, dari mana, hendak kemana, bagaimana, dengan kata lain filsafat untuk mengetahui hakekat sesuatu. Namun diwijojkalau pertanyaan filosofis itu diteruskan akhirnya akan sampai dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama.baik para ilosofis timur, maupun barat, mereka memiliki pandangan yang sama bila sudah sampai pada pertanyaan, “bilakah permulaan makhluk yang ada ini, dan apakah sesuatu yang pertama kali terjadi, dan apakah yang terakhir sekali bertahan dalam alam ini.
 
Akan tetapi mereka tetap berusaha untuk mencari hikmah yang sebenarnya supaya sampai kepada puncak pengetahuan yang tinggi, yaitu Tuhan yang Maha mengetahui dan Mahakuasa. Dari uraian diatas dapt diketahui bahwa filsafat mulai bekembang dan berubah fungsi dari sebagai induk ilmu pengetahuan  menjadi semacam pendekatan dan perekat kembali berbagai macam ilmu pengetahuan  yang berkembang pesat dan terpisah satu dengan yang  lainnya. Jadi jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai dengan perputaran perubahan zaman. Paling tidak, sejarah filsafat lama membawa manusia untuk mengetahui salah satu cerita dalam filsafat spiritualisme kuno. Kira-kira 1200-1000 SM sudah terdapat cerita-cerita lahirnya Zarathustra dari keluarga Sapitama, yang lahir ditepi sungai, yang ditolong oleh Ahura Mazda dalam masa pemerintahan  raja-raja Akhmania (550-530SM). 

1.Timur Jauh
Yang termasuk dalam wilayah Timur Jauh ialah Cina, India dan Jepan. Di India berkembang filsafat spiritualisme Hinduisme dan Buddihisme, Sedangkan di Jepang berkembang Shintoisme, Begitu juga di Cina berkembang Taoisme dan Kumfusianisme.

a)Hindu
Pemikiran spiritualisme Hindu adalah konsep karma yang berarti  setiap individu telah dilahirkan kembali secara berulang dalam bentuk manusia atau binatang sehingga ia menjadi suci dan sempurna sebagai bagian dari jiwa yang universal  (reinkarnasi). Karma tersebut pada akhirya akan menentukan status seseoarang sebagai anggota suatu kasta. Poedjawitjatna (1986:54) mengatakan bahwa para filosof Hindu berfikir untuk mencari jalan lepas ari ikatan diniawi agar bisa masuk dalam kebebasan yang menurut mereka sempurna. Dengan demikian , disamping filosof-filosof Yunani, Filosof-filosof Hindu pun sangat berperan dalam ilmu filsafat. Hindu juga benar-benar merasakan bahwa dunia ini penuh rahasia dan manusia yang terhadap di dalamnya merupakan sesuatu yang amat kecil, namun manusia memiliki arti dan nilai yang sangat besar bagi kehidupan. Karenanya manusia didorong untuk menyeldiki dan memahami alam semesta dan segala isinya.

Agam Hindu yang politeisme dan kuno itu telah berkembang sejak selama ribuan tahun.Dalam Hindu banyak dewa yang dipuja, tetapi hanya tiga dewa utama yakni Brahman, Shiwa dan Wishnu. Hinduisme merupakan agama popular di India, kira-kira sekitar 45juta dari semua jumlah 520juta penganutnya di seluruh dunia.

b)Budha
Pencetus ajaran Budha adalah ialah Sidartagautama (kira-kira 563-483 SM) sebagai akibat dari ketidakpuasannya terhadap penjelasan para guru Hinduisme tentang kejahatan yang sedang menimpa manusia. Meskipun di Indonesia telah disebut agama Budha  sebenarnya bukanlah agama dari asli  sesungguhnya, karena agama Budha tidak ditemukan adanya ajaran tentang Tuhan. Kitab Budha Tripitaka banyak menceritakan kehiduan  daripada pembawa agama ini, yaitu Sidartagautama. Karena Filsafat Budha berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang ada dalam dunia ini terliputi oleh sengsara yang disebabkan oleh “cinta” terhaap sesuatu yang berlebihan.

c)Taoisme
Pendiri Taoisme ialah  Lao Tse, lahir pada tahun 604 SM. Tulisannya yang mengandung makna Filsafat dalah jalan Tuhan atau Sabda Tuhan, Tao ada dimana-mana, tetapi tidak berbentuk dan tidak dapat pula diraba, tidak dilihat dan didengar. Manusia harus hidup selaras dengan Taq dan harus hidup menahan nafsunya sendiri.Peperangan menurut Lao Tse hanya memusnahkan manusia saja. Kebaghagiaan hidup sulit dicapai dengan peperangan. 

Karenanya dalam buku tentang Tao dijelaskan bahwa kekuatan yang selalu berubah disebut Tao, yang jelas bekerja di seluruh jagat raya, sedangkan kekuatan pribadi yang berasal dari bersesuain dengan Tao disebut Te.

Penertian Tao dalam Filsafat Lao Tse tersebut dapat dimasukkan dalam aliran spiritualisme. Dan menurut aliran filsat India dan Tiongkok, spiritualisme itu berkaitan dengan etika karena ia memnberi petunjuk bagaimana manusai mesti bertindak dan bersikp di dunia agar memperoleh kesempuraan dan kebahagiaan Ruh.

Para pengikut Toisme diajarkan untuk menerima dan menyesuaikan diri secara pasti dengan hubunganhubungan dan cara bekerja alam. Ajaran-ajaran pokok Taoisme dimuat dalam buku kecil Tao Te Ching (ajaran-ajaran Tao) yaitu prinsip yang mengatur alam raya buah pikiran Filsafat Cina, Laos, Tse (abad ke-6 SM) menurut Wing (1987:11),  Tao merupakan kekuatan yang selalu berubah  dan selalu bekerja di seluruh jagat raya. Tse merupakan kekuatan yang berasal dari kesesuaian dengan Tao. Buku Tao Te Ching tersebut ditulis oleh Tao Tse, seorang penjaga arsip kerajaan selama pemerintahan dinasti Chou. Taoisme menganggap bahwa alam semesta dan ideal berjalan menurut kekuatan bertuhan. Surga mempunyai alam sendiri. Tetapi hokum tentang manusia dan dunia semcam ini dibawah kekuasaan dan kenali Tao yang memberi petunjuk dan merupakan hukum yang memerintah  alam semesta ini.

d)Shinto
Shinto merupakan salah satu kepercayaan yang banyak dipeluk masyarakat Jepang. Shinto meupakan agama (kepercayaan yang utama di Jepang, di samping Buddisme. Sejak abab ke-19 Shinto telah mendapat status agama resmi Negara, yang menitiberatkan pemujaan alam dan pemujaan leluhur, agama Shinto memiliki banyak upacara keagamaan  yang sederhana, pemberian kurban yang khidmat dan upacara di tempat suci  yang dipersembahkan kepada dewa matahari , sungai-sunga, desa-desa pohon-pohon, pahlawan-pahlawan dan sejenisnya dengan tujuan  agar memperoleh panen yang baik, perlindungan terhadap luka-luka atau pencurian dan kemurahan hati.

Sebenarnya agama Shinto  mempunyai hubungan yang kuat dengan agama  Buddisme. Kojiki, kitab suci agama Shinto tidak hanya menerangkan proses penciptaan alam semesta yang dilakukan oleh para dewa dan bahwa manusia itu abadi, tapi ia juga menegaskan bahwa setiap orang harus memiliki dirinya sendiri , melakukan hal-hal yang mengandung nilai budiluhur dan mengajarkan mencuci dengan air sebagai metode pencucian keagamaan.

Agama Shinto tumbuh dan berkembang di Jepang, yang sangat respek terhadap alam (nature) disebabkan ajaran-ajaran mengandung nilai antara lain Kreasi( Sozo, hidup dan kehidupan , mengandung nilai optimis.Aplikasi nilai-nilai ajaran Shinto telah menjadikan masyarakat menjadi religious(Hadipranata,1994:89) menjelaskan bahwa materi bukanlah nilai tertinggi dalam budaya Jepang. Ada nilai-nilai yang lain lebih berharga dalam kehidupan mereka sebagai landasan untuk bekerja keras, hidup bermasyarakat dengan saling mempercayai dan selalu berusaha melaksanakan kewajiban agar mereka memperoleh nilai-niai surgawi-spiritual , kerohaian. Kepuasan yang mereka miliki bukan diukur dengan materi. Keyakinan itulah yang mendorong mereka untuk bekerja sama dan menghasilkan yang lebih baik.

2.Timur Tengah
a)Yahudi
Yahudi berasal dari nama seorang putra Ya’kub, Yahuda, putra keempat dari 12 orang bersaudara.12 orang inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Yahudi, yang terdiri dari suku bangsa, yang dinamakan Israel. Agama Yahudi pada dasarya sama dengan dengan agama Nasrani dan agama Islam, karena agama Yahudi itu disebut dengan agama kitab(samawi), yang berarti agama yang mempunyai kitab suci dari nabi. Pemikiran-pemikiran filsafat timur tengah muncul sekitar 1000-150 SM. Tanda-tanda yang tampak atas keberadaan pemikiran filsafat itu ialah adanya penguraian tentang bentuk-bentuk penindasan moral dan monoteisme, beredaraan, kebenaran dan bernilai tinggi. Selama ribu tahun lalu doktrin-doktrin monoteisme dan pengajaran tentang etnis yang anggap penting dari kaum Yahudi, yang dikembangkan oleh nabi Musa dan para nabi Elyah. Pendidikan  dimulai guna mengangkat martabat dan pengharapan  kemanusiaan pada masa depan.

Kaum Yahudi sangat mementingkan pendidikan bagi generasinya. Pendidikan meupakan hal yang pokok dan lebih utama ketimbang kekuatan militer. Rasa cinta kepaa anak-anak, kepercayaan terhadap keadilan, kebenaran dan potensi masyarakat dan ganjaran-ganjarannya di surga, tentu bisa dicapai hanya dengan pendidikan.Menurut Philo, sedikit manusia yang dapat menguraikan tentang nama Allah secara positif, yaitu bahwa Dia itu Esa, tidak tersusun dari bagian-bagian . Dia mempunyai kesempurnaan yang sangat tinggi keindahan asali, kebaikan yang mutlak dan Maha Kuasa Allah ada aksi kerja.

Berbeda dengan Philo, Parsi dalam Riwayat-riwayat (Hakam)-nya yang nantinya dikenal nama Talmut, mengatakan bahwa Allah menyesal atas bencana yang telah ditimpahkan terhadap kaum Yahudi Haikal dan perampasan terhadap anak-anak-Nya. Ishmah (terhindar dari kesalahan) merupakan cirri dari sifat Allah, namun suatu ketika dia murka terhadap Bani Israil karena terlalu menuruti perasaan mereka sendiri, sehingga dia bersumpah untuk menyingkirkan  Bani Israil dari kehidupan yang Abadi, namun menurut Talmut, setelah marahnya redah, Dia menyesal atas perbuatan-Nya. Maka Dia pun membatalkan sumpah-Nya karena Dia mengetahui bahwa Dia telah melakukan perbuatan melanggar keadilan bagi diri-Nya.

Pengakuan kaum Yahudi, sebagaimana dirinya ini kaum Parsi tersebut menunjukkan kesamaan-kesamaan dengan keyakinan umat lain (Kristen dan Islam), misalnya Allah memang terlepas dari sifat bersalah dan kekhilafan. Seandainya Allah memang benar menunda atau membatalkan ancaman-Nya terhadap Bani Israil, tentunya agama Kristen tidak turun ke bumi , sebagai koreksi terhadap agama Yahudi tersebut, lagipula tidak terdapat sumber yang actual bahwa Allah telah menyesali atas perbuatan keji Bani Israil pada masa lalu itu. Terdapat banyak ayat yang terdapat pada ayat suci Al-Qur’an misalnya, bahwa Allah memang mengutuk kaum Yahudi. Lebih kurang 200 tahun SM, di Palestina telah tumbuh berbagai lembaga pendidikan yang membahas dan mempelajari syaria dan hukum-hukum  Torah. 

Lembaga pendidikan itu muncul dalam rangka untuk mengimbangi pengaruh ajaran filsafat dan kebudayaan kaum Yahudi, yang sudah mengalami kemajuan di bidang pendidikan, terbukti banyak terdiri dari sekolah dasar bai para anak-anak laki-laki disetiap desa dan program pendidikan khusus bagi wanita di rumah.Program pendidikan mereka sudah bersifat universal. Tak heran jika doktrin-doktrin monoteisme dan pengajaran-pengajaran etis telah meresapi pikiran-pikiran kaum Yahudi.

b)Kristen
Pengikut agama Kristen pada waktu itu tidak ubahnya seperti pengikut agama lain, yaitu dari golongan rakyat jelata. Setelah berkembang pengikutnya pun merambah ke kalangan atas, ahli fikir (Filosof) dan kemudian para pemikir atas pemajunya, zaman ini disebut zaman patristik. Pater berarti Bapak yaitu para bapak kerajaan, Zaman patristic adalah zaman rasul (pada abab pertama) sampai abab ke delapan.Pertumbuhan agama Kristen ini unik. Dari satu sekte Yahudi , agama itu telah menjadi suatu agama dunia dan menjadi agama utama dibagian dunia setelah barat (Rohan,1993:3). Perkembangan agama ini sangatlah pesat berkat keberanian, ketabahan dan ketekunan para pengikutnya, meskipun mereka mengalami berbagai macam rintangan baik dari orang-orang Yahudi, yang tiak mau mempercayai agama mereka maupun dari kerajaan Romawi. Penyebab agama Kristen di luar orang-orang  Yahudi mula-mula dilakukan oleh Paulus, bekas pendeta Yahudi yang berbalik menjadi penyiar di Eropa.

Agama Kristen ini mempunyai  kitab suci yang dikenal dengan perjanjian lama dan perjanjian baru. Perjanjian lama (Old Testament) diperkiran sudah ada sejak abab 16-40 SM. Bangsa yang dipakai yaitu bangsa ibrani, kitab suci agam Kristen ini namakan Kitab Injil, yang diturunkan kepada Isa Al Masih, guna dijadikan tuntutan bagi Bani Israil.

Disamping perjanjian lama, umat Kristen juga  mengakui dan memakai kitab suci yang disebut perjanjian baru (New Testement). Adanya perjanjian baru ini disebabkan oleh perubahan zaman atau karena adanya perombakan-perombakan yang dihasilkan oleh karangan-karangan  orang banyak. Agama Kristen ini jua mempunyai ajaran-ajaran. Pokok ajarannya adalah mengajarkan konsep Tuhan dalam arti monoteisme murni. Dasar kepercayaan keagamaan yang dijadikan sumber ajaran-ajaran agama Kristen ini kemudian dikembangkan oleh Paulus mengenai pokok keyakinan yang harus  diimani dan di pegang yang tersimpul dalam doktrin-doktrin yang diajarkan Paulus dalam lingkungan Jemaat-jemaat di Asia kecil.

Memang ilmu pengetahuan  sudah berkembang lama sekali. Bahkan sejak 400 SM sudh ditemukan kebudayaan yang maju  dan ada hubungannya dengan ilmu pengetauan. Yesus Kristus dikenal sebagai guru, ajaran-ajaran yang diberikan sangat mempengaruhi ilmu pengetahuan dan cara-cara mengajar disekolahan seluruh dunia sampai sekarang. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan pada agama kristus sudah ada sejak lama dan sampai sekarang masih dipakai oleh masyarakat, terutama yang beragama Kristen.

Namun sebaliknya, orang-orang Yahudi bisa berusaha keras untuk melestarikan kepercayaan dan adat istiadat kuno walaupun mereka telah  mengalami kekalahan militer. Mereka telah kehilangan banyak penganut setelah Titus memusnahkan tempat sembahyang mereka di Jerussalam.

c)Romawi dan Yunani :Antromorpisme
Antromorpisme adalah suatu paham yang menggunakan  antara sifat-sifat yang ada pada manusia(yang diciptakan). Paha mini muncul pada zaman Patristi dan Skolastik, yaitu pada akhir zaman kuno dan selama zaman pertengahan  filsafat barat yang dikuasai oleh pemikiran kristiani.Secara garis besar, zaman patristic dibedakan menjadi 2 zaman yaitu zaman patristic Yunani dan zaman Patristik Latin.

Aliran-aliran filsafat yang mempunyai pengaruhnya yang sangat besar di Roma adalah pertama, Epistemologi yang dimotori oleh Epicuros (341-270). Epicuros mengatakan bahwa rasa suka akan dimiliki apabila hidup secara relevan di alam manusia, yang mana rasa suka itu anggaplah berbagai sikap yang hendaknya selalu dimiliki. Kedua, aliaran Stoa yang dipelopori oleh Zeni (336-126). Aliran ini mempunyai pendapat bahwa adanya kebajikan apabila manusia hidup sesuai dengan alam.

Romawi dan Yunani sama-sama memiliki paham Antromorpisme. Dalam hal ini dipahami dalam sifat-sifat yang ada persamaannya pada manusia tentunya tidak sama dengan paham yang dianut oleh aliran dalam Islam misalnya Qadariyah. 

B.Reaksi terhadap Spritualisme di Yunani
1.Idealisme
Tokoh aliran idealisme adalah Plato (427-374), ialah murid Socrates (Ali,1996:23).Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu yang mengagungkan jiwa, menurutnya cita adalah gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera (Suryadipura,1994:133), dalam pertemuannya antara jiwa dan cita melahirkan sesuatu angan-angan yaitu idea.
 
Aliran idealisme kenyatannya sangat identik dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita, pertama, yang nampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan pergi, ada yang hidup dan ada yang mati demikian seterusnya; kedua, adalah realitas sejati, yang merupakan sifat yang kekal dan sempurna (idea), gagasan dan fikiran  yang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang murni dan asli, kemudian kemutlakan dan kesejatian kedudukannya lebih tinggi daripada yang nampak, karena idea merupakan wujud yang hakiki. Adapun buah pikiran penting yang dibicarakan oleh filsafat Plato adalah  :kota utama yang merupakan idea yang belum dikenal dan dikemukakan oleh orang sebelumnya. Yang kedua pendapatnya tentang idea yang merupakan buah pikiran utama yang mencoba memecahkan persoalan-persoalan yang menyeluruh  persoalan itu sampai sekarang belum terpecahkan. Yang ketiga : pambahasan dan dalil yang dikemukakannya tentang keabadian. Yang keempat, buah pikiran tentang alam/cosmos, Yang kelima pandangannya tentang ilmu pengetahuan.

2.Materialisme
Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda meupakan sumber segalanya, sang dikatakan materialistis mementingkan kebendaan menurut materialisme (Poewardaminta,1984:683). Aliran ini berfikir dengan sederhana, mereka berfikir realitas sebagaimana adanya, kenyataannya aliran ini memberikan pernyataan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini adalah semua yang dapat dilihat atau diobservasi, baik wujudnya maupun gerakan-gerakannya serta peristiwa-peristiwanya.

Tokoh-tokoh materialisme diantaranya Leukipos dan Demokritos (460-370 SM), mereka mengemukakan pendapat bahwa kejadian seluruh alam terjadi oleh atom kecil, yang mempunyai bentuk dan  bertubuh dan lanjutnya jiwa pun dari atom kecil yang mempunyai bentuk bulat dan mudah bereaksi untuk mengadakan gerak (Suryadipura,1994:130), demikian atom-atom tersebut membentuk satu-kesatuan  yang dikuasai oleh hukum-hukum fisis kimiawi dan atom-atom yang tinggi nilainya dapat membentuk manusia, dan ditambahkan juga bahwa kemungkinan yang dimiliki manusia tidak melebihi kemungkinan kombinasi-kombinasi atom. Oleh karena itu, atom itu tidak pernah melampaui potensi-potensi jasmani karena kedua-duanya memiliki sumber yang sama, demikian juga bahwa adanya suatu keberakhiran  itu atau kematian itu karena hancurnya struktur atom-atom, peleburan dan kombinasi atom-atom yang ada pada manusia atau alam lainnya.
 
Karl Marxs, memberikan suatu pandangan bahwa kenyataan yang nyata adalah dunia materi di dalam suatu susunan kehidupan  yaitu masyarakat. Demikian halnya dengan Thomas Hobbes yang disebut dengan materialistis monistis, yaitu sangat menagung-agungkan materi atau kebendaan.

3.Rasionalisme
Aliran ini memfokuskan akal (rasio) sebagai satu-satunya alat yang paling fundamental dan tepat untuk dijadikan basis pencarian kebenaran . Pelopor aliran rasionalisme adalah Rene Descartes (1595-1650), ia juga penggerak dan pembaru pemikiran modern abab ke-17 (Salam,1988:78),  menurutnya sumber pengetahuan yang dapat di jadikan patokan dan dapat diuji kebenarannya adalah rasio, sebab pengetahuan yang berasal dari proses akal dapat memenuhi syarat-syarat yang dituntut ilmu pengetahuan ilmiah, dengan demikian dunia pengetahuan (empirik) bukanlah utama untuk menentukan kebenaran dalam ilmu pengetahuan yang didapat dari proses akal.

Dalam pendapat yang agak yang berbeda filosof Blaise Pascal (1632-1662), menyatakan akal adalah tumpuan  utama dalam menjelajahi pengetahuan untuk menemukan  kebenaran dan dapat memberikan kesanggupan dalam menganalisa bahan (objek), tetapi pada sisi lain, akal tidak dapat menemukan pengertian  yang sempurna tanpa adanya keterkaitan atau keterpaduan  dengan pengalaman. Demikian dengan halnya Spinoza (1632-1677), ia mengeluarkan pendapat bahwa akal adalah tumpuan dari segala sesuatu, tidak ada pengetahuan yang terlepas dari akal, bahkan Tuhan pun menjadi sasaran akal dengan interpretasi religious.

BAB III
PENUTUP 
A.Kesimpulan
Kesimpulanyang dapat ditarik dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.Latar belakang munculnya filsafat pendidikan adalah banyaknya perubahan-perubahan dan permasalahan yang timbul dilapangan pendidikan, yang tidak mampu dijawab sendiri oleh ilmu oleh filsafat saja dan  banyaknya ide-ide yang baru dalam dunia pendidikan.
2.Filsafat spiritualisme kuno mulai berkembang di wilayah timur jauh dengan berkembangnya Hinduisme, Buddihisme, Toisme dan Sitoisme. Sedangkan di wilayah timur tengah berkembang Yahudi, Kristen dan Antromorpisme.
3.Reaksi terhadap spiritualisme Yunani yaitu adanya aliran idealisme, materialisme dan rasionalisme.

B.Saran
Sebelum mendalami terlalu jauh tentang filsafat pendidikan, terlebih dahulu mempelajari tentang sejarah berkembangnya filsafat spiritualisme kuno. Dengan adanya makalah ini, diharapkan mampu mengetahui tentang sejarah tersebut. Selain dari itu, harus juga mencari referensi yang lain karena materi yang ada dalam makalah ini masih terbatas. 

DAFTAR PUSTAKA

Harun, Hadiwijono.1990.Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta:Yogyakarta Kanisius.
Poedjawijatma. 1980. Pembimbing Ke arab Alam Filsafat. Jakarta. Pembangunan.
Sidi, Gasalba.1986. Sistematika Filsafat. Bulan Bintang:Jakarta
Tintus, Harold H, Marilyn S.Smith dan Richard T. Nolan,1986.Persoalan-Persoalan Filsafat, terj.H.M.Rasjidi. Jakarta:Bulan Bintang.
 

No comments:

Post a Comment