My Menus

Aug 5, 2025

Jurnal Pembelajaran_Pembelajaran Sosial Emosional_Experiental Learning




 JURNAL PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Experiental Learning




DISUSUN OLEH

 

NAMA                        : SAMSUL BAHRI

No. UKG                     : 202100042240

PROGRAM STUDI    : PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIT KERJA             : SMPIT WAHDAH ISLAMIYAH MALILI                     

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU

BAGI GURU TERTENTU TAHAP 1

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2025

 

A.   LATAR BELAKANG

Di era modern ini kebutuhan peserta didik semakin banyak dan tantangan dalam dunia pendidikan semakin menuntut guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam  menciptakan suasana belajar dengan iklim positif berdasarkan konsep experiental learning. Experiental learning ini sangat dibutuhkan di sekolah untuk mencapai tujuan:

1.     Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

2.     Guru mampu mengobservasi peserta didik dengan bantuan experiental learning.

              Pada pembelajaran berbasis pengalaman ini guru memegang peran sebagai fasilitator yang diharapkan dapat menyajikan mata pelajaran khususnya mata pelajaran matematika dengan cara yang lebih kreatif dan menyenangkan serta mendorong munculnya kreativitas siswa.

            Pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) menjadi penting       untuk diterapkan di sekolah karena beberapa alasan yaitu :

1.     Pembelajaran dapat menjadi lebih efektif khususnya mata pelajaran matematika siswa dapat memahami dan terlibat secara aktif

2.     Experiental learning dapat meningkatkan retensi siswa karena siswa dapat langsung menerapkan ilmu yang mereka pelajari

3.     Meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa

4.     Meningkatnya motivasi belajar siswa

Penerapan experiental learning yang baik dan tepat sasaran dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan tidak hanya dalam bidang akademik namun juga keterampilan siswa sehingga dapat lebih komprehensif dan siap untuk diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Proses penerapan pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) terdapat 4 tahapan yang harus dilakukan yaitu:

1.     Tahap pengalaman nyata

2.     Tahap observasi refleksi

3.     Tahap konseptualisasi

4.     Tahap implementasi

 

B.CERITA REFLEKSI SAYA SEBAGAI GURU MATEMATIKA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL MENGGUNAKAN EXPERIENTAL LEARNING 

Pembelajaran sosial emosional menggunakan experiental learning merupakan hal yang asing di teinga saya sebagai seorang guru matematika di SMPIT Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Malili. Setelah mempelajari modul 2 ini tentang pembelajaran sosial emosional dan experiental learning ini, saya mulai menyadari bahwa tugas saya sebagai seorang guru tidak hanya bertanggung jawab dalam mengajarkan siswa tentang mata pelajaran matematika namun lebih daripada itu, tugas saya sebagai seorang guru punya kewajiban untuk turut serta mengembangkan kemampuan sosial emosional untuk membantu siswa mencapai kesuksesan di masa depan.

Pernah suatu waktu saya mengajarkan konsep geometri pada kelas VIII di SMPIT Wahdah Islamiyah Malili, saya menconba menerapkan pemnbelajaran dengan menggunakan pendekatan experiental learning. Pada saat itu, saya mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk membuat bangunan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Langkah awal yang saya lakukan ketika menerapkan pendekatan ini adalah dengan membentuk beberapa kelompok lalu memberikan tugas kepada masing-masing kelompok tersebut untuk membuat model bangunan yang memenuhi kriteria tertentu seperti memiliki bentuk yang simetris dan menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar sekolah.

Selama proses pembelajaran berlangsung, saya sebagai guru melakukan pengamatan kepada setiap kelompok dan menemukan bahwa siswa mulai bekerja sama, berbagi ide dan gagasa, serta memecahkan masalah yang mereka dapatkan. Selain itu, saya juga menemukan bahwa beberapa siswa yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep geometri menjadi lebih percaya diri dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat proses diskusi berlangsung, beberapa kelompok mengalami tantangan seperti perbedaan pendapat dan sulit menemukan kesepakatan, namun dengan bantuan kami selaku guru dan beberapa teman yang lain, tantangan ini dapat teratasi sehingga pada akhirnya mereka menemukan pemecahan masalah dan memperoleh hasil dari tujuan diskusi.

Setelah proses pembelajaran selesai, saya meminta siswa  untuk merefleksikan hasil dari pengalaman  belajar mereka. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka lebih senang belajar matematika menggunakan konsep experiental learning ini karena merasa lebih percaya diri dalam menerapkan konsep tersebut dalam situasi nyata. Mereka juga mengatakan bahwa dengan konsep eksperiental learning ini, kemampuan mereka dalam mengelola emosi benar-benar dibutuhkan karena mereka dituntut untuk mampu mengontrol emosi mereka ketika mengalami perbedaan pendapat pada saat diskusi berlangsung.

Melihat antusias siswa dalam proses pembelajaran, saya sebagai seorang guru matematika merasa sangat senang dan  meyakini bahwa benar bahwa pembelajaran sosial emosional ini dapat membantu saya sebagai guru dan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan yang lebih komprehensip  tidak hanya dalam segi pengetahuan tapi juga dalam hal mengelola kemampuan sosial emosional mereka. Sebagai seorang guru matematika di SMPIT Wahdah Islamiyah Malili ini, saya berencana unntuk melanjutkan pembelajaran sosial emosional ini dengan pendekatan experiental learning dalam mata pelajaran yang saya ampuh karena saya percaya bahwa pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang paling efektif dalam mengembangkan kemampuan siswa yang lebih komprehesif.


AKSI NYATA TERBAIKKU

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN EXPERIENTAL LEARNING

C. PROSES EXPREIENTAL LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMPIT WAHDAH ISLAMIYAH MALILI  MATERI GEOMETRI KELAS VIII

Materi          :Menghitung luas dan keliling bangun datar (segitiga, persegi dan persegi panjang)

Kelas                        : VIII

Guru Mapel : Samsul Bahri

 

No.

Tahapan/Proses Experiental Learning

Contnoh Penerapan Experiental Learning di SMPIT Wahdah Islamiyah Malili pada materi geometri

1.

Pengalaman nyata (Concret Experience)

Pengalaman nyata:

a. siswa diminta untuk mendesign dan membuat sebuah karya taman mini menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan sekolah

b. siswa mengukur luas dan keliling taman mini yang mereka buat menggunakan alat dan bahan yang di lingkungan SMPIT Wahdah Islamiyah Malili

c. siswa mempresentasikan design taman mini yang mereka buat dan menjelaskan cara untuk menghitung luas dan keliling dari taman mini tersebut

2.

Observasi Refleksi (Reflective observation)

Setelah proses pengalaman nyata telah diselesaikan, selanjutnya dilakukan observasi refleksi dengan cara:

a. siswa diminta untuk menuliskan hasil kerja mereka dalam lembar kerja refleksi

b. guru memberikan pertanyaan refleksi:

Ø Hal apa saja yang saya dapatkan setelah mempelajari konsep ini?

Ø Bagaimana cara saya menggunakan konsep geomtri yang telah dipelajari pada taman mini yang saya buat?

Ø Bagaimana cara saya untuk mengaplikasikan konsep geometri yang telah saya pelajari dalam kehidupan nyata?

3.

Konseptualisasi

Pada tahap konseptualisasi ini, siswa diminta untuk:

a. memikirkan bagaimana konsep geometri ini dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari

b. siswa diminta untuk mencontohkan bagaimana konsep geometri ini dipakai pada bidang profesi seperti arsitektur, pertanian dan teknik sipil

c.siswa menganalisis cara kerja geometri dalam mengatasi permasalahan sehari-hari

4.

Implementasi

Pada tahapan implementasi ini dilakukan 3 hal:

Ø Siswa diberikan pembelajaran berbasis proyek

Ø Siswa melakukan aktivitas lapangan seperti mengukur luas dan keliling lapangan, membuat sketsa dan gambar yang menggunakan konsep geometri.

Ø Siswa diminta untuk melakukan simulasi yang menerapka konsep geometri, simulasi design ruangan , dan simulasi mengukur luas dan keliling lapangan di SMPIT Wahdah Islamiyah Malili

 

UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT

 

Nama   : La Ode Pola Kota, S.Pd.I.

Mapel  : Pendidikan Agama Islam

Tempat Tugas : SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Malili

Setelah melihat jurnal pembelajaran yang saudara samsul buat ini dan rencana pelaksanaan layanan yang dibuat, saya sangat mengapresiasinya karena dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan pendekatan experiental learning ini ternyata dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dengan  pendekatan experiental learning ini, mata pelajaran lebih bermanfaat karena dapat dirasakan langsung oleh siswa. Salah satunya adalah pada mata pelajaran matematika


No comments:

Post a Comment